Minggu, 26 Maret 2017

Makalah Thermometer

Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Alat – Alat Pengukuran Pada Temperatur” yang berada pada mata kuliah Proses Instrumentasi Kimia.
Makalah ini telah dibuat oleh beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.






                                                                                                      Indramayu,10 Maret 2017

                                                                                                        Tim Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari, temperatur sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Temperatur memegang peranan penting dalam kehidupan di dunia ini, contohnya temperatur berperan dalam siklus hidrogen, oksigen, nitrogen, dan lain sebagainya. Semua benda di dunia ini mempunyai temperatur yang menjadi sifat dari benda itu sendiri.
Temperatur itu sendiri merupakan ukuran panas sesuatu. Temperatur juga dapat didefinisikan sebagai sifat fisik suatu benda untuk menentukan apakah 2 benda berada pada kesetimbangan termal tertentu. Sifat – sifat benda yang berubah karena pengaruh temperatur disebut sifat termometrik.
Suhu merupakan keadaan suatu benda dilihat dari panas dinginnya benda tersebut. Suhu dapat diukur dengan menggunakan alat ukur fisika yang dinamakan thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 ada 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi  ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sampai nol mutlak sama dengan 0 K atau -273 ° C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0 ° R dan mendidih pada suhu 80 ° R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32 ° F dan mendidih pada suhu 212 ° F.
Panas sangat berpengaruh terhadap properti dari suatu materi sepertiekspansi termal, radiasi, serta efek elektrik. Ketiga properti tersebutmenjadi dasar untuk membuat alat ukur temperatur sesuai dengan pengaruh perubahan suhu terhadap properti suatu benda. Tingkat presisialat ukur temperatur sangat bergantung kepada properti materil yangdigunakan, properti material yang diukur, serta desain dari alat ukur itusendiri. Sehingga penentuan alat ukur yang tepat sesuai dengan mediakerja yang akan diukur sangat mempengaruhi hasil akhir pengukuran.
            Dalam dunia keteknikan, temperatur menjadi faktor utama dalam segala kerja suatu sistem. Oleh sebab itu, ketepatan dalam penentuan temperatur sangat diharuskan. Dari latar belakang tersebut, kami tertarik untuk membahas bagaimana pengukuran temperatur itu sendiri.
B.     Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian dari temperatur ?
2.     Apa saja alat – alat ukur pada temperatur ?
3.     Apa saja satuan – satuan pada temperatur ?
4.     Apakah pengertian dari thermometer ?
5.     Apa saja jenis – jenis dari thermometer ?
6.   Bagaimana cara menggunakan thermometer ?
C.     Tujuan
1.      Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Proses Instrumentasi Kimia.
2.      Untuk mengetahui alat-alat pengukuran pada temperatur.
3.      Untuk mengetahui pengertian temperatur.
4.      Untuk mengetahui satuan – satuan pada temperatur.
5.      Untuk mengetahui pengertian dari thermometer.
6.      Untuk mengetahui jenis – jenis dari thermometer.
7.      Untuk mengetahui cara menggunakan thermometer.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Menurut Ir. Sarsinta temperatur adalah suatu ukuran dingin atau panasntya keaadan atau sesuatu lainnya. Satuan ukur dan temperatur yang banyak digunakan di Indonesia adalah °C (derajat Celcius) sementara satuan ukur yang banyak digunakan di luar negeri adalah derajat Fahrenheit.
Menurut Nurdin Riyanto termometer merupakan suatu ukuran energi kinetik rata - rata dari suatu molekul. Jika temperatur tinggi maka energi kinetik rata-rata pun akan menjadi besar.
Menurut Wirastuti temperatur udara adalah panas atau dinginnya suatu udara. Perubahan temperatur udara disebabkan oleh adanya kombinasi kerja antara udara, berbagai kecepatan proses pendinginan dan pemanasan suatu daerah, dan jumlah kadar air serta permukaan bumi. Alat untuk mengukur temperatur udara ini adalah termometer.
Pada dasarnya temperatur adalah ukuran yang menyatakan panas dinginnya sesuatu bisa dalam bentuk padat, cair ataupun gas. Biasanya dinyatakan dalam satuan derajat. Semakin panas suatu benda makan nilai derajatnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin dingin suatu benda maka nilai derajatnya juga akan semakin turun.
Contohnya air yang mendidih biasanya pada suhu 100 °C dan es membeku pada suhu 0 °C. dalam dunia internasional ada beberapa jenis satuan derajat suhu diantaranya K = Kelvin, F = Farenheit, R = Reameur, °C = Celcius, dan Ra = Rankine. Yang merupakan satuan derajat yang umum digunakan di Indonesia.
Termometer biasanya berbentuk pipa sempit tertutup yang terbuat dari kaca. Pipa ini biasanya berisi zat cair yang sifatnya termometrik, yaitu zat cair yang akan berubah secara fisis bila dipanaskan dan didinginkan sehingga dapat dijadikan penunjuk bila terjadi kenaikan atau penurunan suhu, contohnya seperti air raksa atau alkohol.
Ada bermacam - macam jenis termometer, diantaranya yang cukup sering ditemui adalah termometer raksa yang hasil pengukurannya dibaca secara manual dan ada pula termometer digital dimana nilai suhu yang diukur akan ditampilkan di layar secara presisi.
B.     Jenis Alat Pengukuran Pada Temperatur
1)      Termometer
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara.
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan apabila didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai acuanuntuk menentukan suhu suatu benda.
Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer, panaskan air didalam tabung sampai mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu aan melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat cair dalam pip dapat digunakan untuk mengkur suhu.


Adapun jenis jenis termometer berdasarkan sifatnya yaitu :
1.1  Termometer Dengan Bahan Zat Cair
a.       Termometer Laboratorium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.
Skala pada termometer laboratorium biasanya  dimulai dari 0 °C hingga 100 °C. 0 °C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100°C menyatakan suhu air yang sedang mendidih. Termometer ini digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium. Bentuknya pipa panjang dengan cairan pengisi alkohol yang diberi warna merah.
Fungsi termometer laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Cara menggunakan termometer laboratorium yaitu : Ukur suhu objek benda yang akan diukur (misalnya : cairan). Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Kelebihan dari Termometer Laboratorium :
·      Skala ukurnya luas hingga di bawah nol.
b.      Termometer Ruang
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini adalah dari -50°C sampai 50°C. Skala ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai di bawah 0°C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di sisi lain, suhu udara tidak pernah melebihi 50°C.
Fungsi dari termometer ruang yaitu digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.
Cara menggunakan termometer ruang yaitu untuk mengukur suhu suatu ruangan biasanya termometer ini digabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.
Kelebihan dari Termometer Ruang :
·      Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.
                                         
c.       Termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia sekitar 37°C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40.
Skala pada termometer klinis hanya dari 35°C hingga 43°C. Hal ini sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin di bawah 35°C dan melebihi 43°C.
Fungsi dari termometer klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
Cara menggunakan termometer klinis yaitu mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Kelebihan Termometer Klinis
·      Saat ditempelkan pada tubuh akan membaca secara otomatis dan ditampilkan dalam bentuk angka
·      Tidak mudah rusak
·      Cepat menangkap suhu/ menyamkan suhu dengan benda yang diukur
·      Bisa digunakan disemua site
Kelemahan Termometer Klinis
·      Termasuk termometer yang mahal
·      Kurang akurat
·      Gampang berubah posisi

d.      Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa dalam satu termometer.
Fungsi dari termometer Six-Bellani yaitu digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat.
Prinsip kerja termometer maksimum-minimum Six-Bellani adalah ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut. Akibatnya, raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjuk suhu minimum. Sebaliknya, jika suhu udara naik, alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun, sedangkan raksa di ruang C naik untuk mendorong keping baja menunjuk suhu maksimum. Kedua keping baja tidak dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk mengembalikan keping baja ke posisi semula digunakan magnet tetap.
Kelebihan Termometer Six-Bellani
·      Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
·      Termasuk termometer khusus karena digunakan untuk mengatur suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat.
·      Menggunakan 2 skala, skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum di pipa kanan.
Kekurangan Termometer Six-Bellani
·      Pemakai harus berhati hati karena selesai dibaca suhunya, termometer harus dikibas dengan keras untuk mengembalikan fungsinya.

e.       Termometer Air Raksa
Termometer air raksa adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Termometer air raksa merupakan thermometer yang banyak digunakan dibandingkan dengan termometer alkohol. Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca naik. Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
Cara menggunakan termometer air raksa yaitu :
·         Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
·         Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan pembesih alkohol.
·         Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer digital relatif lebih cepat.
·         Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
·         Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan pembersih beralkohol.
Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi thermometer antara lain:
a)   Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
b)   Air raksa mudah dilihat karna mengkilat.
c)   Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
d)   Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -40 oC dan mendidih pada suhu 360 oC.
e)   Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian antara lain:
a)   Air raksa harganya mahal.
b)   Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
c)   Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya pecah.




1.2  Termometer Dengan Bahan Zat Padat
a.      Termometer Bimetal
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral  bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir penunjuk. Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan meneyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal biasanya terdapat di mobil.
Fungsi dari termometer bimetal adalah digunakan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Cara menggunakan termometer bimetal yaitu Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
Kelebihan Termometer Bimetal
·         Tahan dari goncangan
·         Tidak mudah terbakar
·         Harganya relatif Murah
·         Tahan lama, awet dan mudah dikalibrasikan
·         Dapat digunakan untuk termograf
Kelemahan Termometer Bimetal
·         Memerlukan kalibrasi sering untuk menjaga akurasiRespon terhadap perubahan suhu lambat
·         Kurang akurat
b.      Termometer Termokopel
Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua persambungan tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan secara seri untuk membentuk sebuah termopil.
Cara kerja termometer termokopel yaitu pemuaian yang berbeda antara dua logam yang kedua ujungnya disentuhkan akan menghasilkan gaya gerak listnik (ggl). Besar ggl ini yang dimanfaatkan oleh termokopel untuk menunjukkan suhu.  
Termometer termokopel berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup dan kecepatan dan keseimbangan suhu.

Kelebihan Termokopel
·      Layar mudah dibaca tidak mudah keruh, skala terlihat jelas
·      Tahan lama, tidak mudah rusak
·      Respon terhadap perubahan suhu, sangat cepat diterima
·      Lebih akurat,
·      Dapat mengukur variasi suhu lebih dari jarak kurang dari 1 cm
·      Terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.
·      Jangkauan suhunya besar (mulai dari -100 °C sampai dengan 1500 °C), ukuran termometer kecil, dapat mengukur suhu dnegan cepat dan dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.
Kelemahan Termokopel
·      Hanya mengukur perbedaan suhu
·      Sulit untuk mengkalibrasi
·      Perlengkapan tambahan cenderung mahal
·      Kurang teliti jika dibandingkan dengan termometer gas volume konstan
dan termometer platina.


c.      Termometer Platina
Prinsip termometer ini adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Hambatan listrik diukur dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan.
Keuntungan Termometer Platina
·         Jangkauan suhunya lebar ( -250°C sampai dengan 1500°C ), teliti dan peka.
Kerugian Termometer Platina
·         Suhu tidak dibaca langsung. Pembacaannya lambat, sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah – ubah.
1.3  Termometer Hambatan
a.       Termometer Hambatan Listrik
Termometer hambatan listrik merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan  logam, contohnya termometer hambatan platina.
Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghambat yang disentuhkan ke benda yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
      Termometer hambatan berfungsi untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000°C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah temometer hambatan platina.
      Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometnik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.
      Cara kerja termometer hambatan yaitu dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspons oleh hambatan (R), kemudian energi listnik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.
      Kelebihan Termometer Hambatan
·      Dapat mengukur  suhu yang sangat tinggi diatas 10000C
·      Ramah lingkungan
·      Mudah menyesuaikan dengan suhu benda yang diukur
·      Efisien bila digunakan untuk keperluan industri
·      Tidak memerlukan keahlian kusus untuk mengoprasikannya
                                    Kelemahan Termometer Hambatan
·         Instalasi sulit
·         Memerlukan perawatan rutin agar tidak cepat rusak
·         Harga tergolong mahal
·         Kesalahan pengukuran mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
·         Kurang akurat, hasil pengukuran mudah berubah ubah

b.      Termometer Resistor
Termometer resistor adalah termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatan jenis suatu penghantar karena adanya perubahan suhu. Termometer resistor memiliki thermometric property berupa hambatan suatu konduktor. Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu yang tinggi.
Termometer hambatan menggunakan logam karena logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah. Platinum adalah logam yang paling sering digunakan untuk termometer hambatan karena tingkat kestabilannya serta daya yang tidak berubah drastis dengan tegangan.
Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.
Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.
Kelebihan Termometer Resistor
·      Layar mudah dibaca
·      Respon terhadap perubahan suhu, cepat
·      Dapat mengukur suhu panas hingga 160 C
·      Jika rusak, mudah diperbaiki
·      Praktis digunakan karena modelnya yang simple
·      Akurat terhadap perubahan suhu yang sangat kecil
Kelemahan Termometer Resistor
·      Cenderung 'hanyut' setelah tahun penggunaan
·      Harganya relatif mahal
·      Memerlukan energi listrik



c.       Termometer Termistor
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu.
Keuntungan Termometer Termistor
·      Dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.
·      Sensitifitas terhadap perubahan suhu kecil sangat tinggi
·      Ukuran kecil sehingga mudah dibawa
Kerugian Termometer Termistor
·      Jangkauan suhunya terbatas, yaitu -25°C sampai dengan 180°C.
·      Skala yang digunakan non linear
·      Mudah rusak dan rapuh.
·      Sulit dibaca dan apabila sudah lama kaca menjadi keruh.

1.4  Termometer Tekanan Gas
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada dua macam termometer gas yaitu :
a.       Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
b.      Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h yang lebih besar pada termometer.
Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu, termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi daripada termometer cairan.
Lebar jangkauan suhunya adalah mulai dari -250°C sampai dengan 1500°C.  
Kelebihan dari termometer gas yaitu :
a.       Lebih teliti.
b.      Dapat mengukur suhu rendah karena titik bekunya -250°C.
c.       Dapat mengukur suhu tinggi karena titik didihnya 1500°C.
Kekurangan dari termometer gas yaitu :
a.       Pengukuran lambat
                                          

Gambar Termometer Gas dengan Volume Tetap                Gambar Termometer Gas


1.5  Termometer Intensitas Reaksi
a.       Pirometer
Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas yang termometer pirometer ini berfungsi  untuk menunjukkan suhu. Sifat termometrik ini  dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada pirometer. 
Cara kerja pirometer adalah bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas (misalnya, pada tingkat lebur baja). Pirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500°C sampai 3000°C). 
Cara menggunakan pirometer adalah dengan mengarahkan pirometer ke lubang tungku. Lalu , rheostat diputar sampai filamen lampu mulai menyala dan warna nyala filamen sama dengan warna tungku yang berisi logam yang sedang dilebur. Suhu tungku sesuai dengan suhu yang ditunjukkan oleh ammeter pada pirometer yang sudah dikalibrasikan ke dalam derajat celsius. 
Pirometer adalah sebuah termometer yang sangat akurat yang mengukur suhu benda dengan jalan mengukur besarnya radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang. Pirometer dapat mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 C – 3000 C). Secara teori, suatu benda yang panas akan memancarkan radiasi dan cahaya disekelilingnya, semakin tinggi suhu benda tersebut maka makin besar radiasi dan intensitas cahaya yang dipancarkan. Besarnya radiasi dan intensitas cahaya ini tergantung dari suhu benda dan dari warna atau panjang gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan mengukur radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang maka temperatur benda akan dapat ditentukan tanpa menyentuh benda tersebut, bahkan jika Anda berdiri agak jauh dari benda tersebut.
Prinsip kerja pirometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda yang  suhunya sangat tinggi. Spirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu antara 500 C – 3.000 C.

Pirometer dibagi menjadi 2, yaitu:
1.      Pirometer Radiasi
Prinsip kerja pirometer ini yaitu dengan mengukur radiasi total yang dipancarkan oleh benda yang diukur. Pengukuran radiasinya dilakukan dengan menggunakan sensor panas seperti termokopel, radiasi yang datang diubah menjadi panas dan akan menaikkan temperature sensor atau sebuah sel peka cahaya mengubah energy cahaya menjadi besaran listrik.
2.      Pirometer Optik
Prinsip kerja pirometer ini yaitu dengan mengukur radiasi pada salah satu warna (panjang gelombang). Pirometer optic bekerja berdasarkan pengukuran radiasi pada suatu panjang gelombang tertentu. Radiasi ini dinyatakan oleh terang benda tersebut pada warna yang sesuai dengan panjang gelombang. Pengukuran terang benda ini dilakukan dengan cara membandingkan dengan suatu lampu standard yang terangnya dapat diatur. Dengan mengatur arus yang melalui lampu, filamen dari lampu dapat dibuat sama terang dengan benda yang akan diukur suhunya. Bila terang filament dan benda telah sama maka keduanya akan terlihat baur menjadi satu. Bila suhu salah satu lebih tinggi maka akan terlihat berbeda. Besarnya arus yang melalui filamen lampu dapat langsung dikalibrasi menjadi temperature dari benda tersebut.
      
b.      Termometer Inframerah
Termometer inframerah digunakan dengan cara  menekan tombol sampai menunjukkan angka tertinggi dengan cara  mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul dan pantulan tersebut direspon oleh alat sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu yang tepat.
Termometer Inframerah berfungsi untuk Mengetahui suhu benda dengan menyinarkan inframerah ke benda tersebut.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol sampai menunjuk angka tertinggi sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju, seperti pada besi yang masih membara di pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut direspons oleh sensor penerima hingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.
Kelebihan Termometer Infra merah
a.    Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek yang diukur. 
b.   Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
c.    Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
d.   Rentang pengukuran besar
e.    Suhu pengukuran wilayah kecil.
f.    Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.
g.   Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.
Kelemahan Termometer Infra merah
·      Paparan terhadap pengaruh temperatur pada suhu objek yang diukur.
·      Tidak cocok untuk mengukur suhu transien.
·      Tidak mudah untuk mengukur benda bergerak.
·      Rentang pengukuran tidak cukup luas, dan perlengkapan.
·      Tidak cocok untuk mengukur beracun, tekanan tinggi, dan kesempatan berbahaya.

C.     Aplikasi Termometer Dalam Kehidupan Sehari – Hari
1.      Termometer Laboratorium
            Termometer yang biasa ada di laboratorium sekolah atau beberapa perguruan tinggi ini, menggunakan bahan utama air raksa, jika cairan raksa semakin panas maka cairan itu akan berubah sepanjang pipa skala Celcius. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan.
2.      Termometer Ruang
            Termometer ini disebut juga dengan termometer dinding karena letaknya biasanya ada di dinding untuk mengukur suhu dalam ruangan yang berskala sekitar -50 derajat sampai 50 derajat yang dinyakan dengan celcius atau fahrenheit.
3.      Termometer Klinis
            Kita biasa menyebutnya sebagai termometer demam, karena kegunaannya di bidang kedokteran sebagai pengukur suhu tubuh. Termometer klinis mempunyai 2 skala yaitu 35 derajat celcius dan 42 derajat celcius. Untuk mengukur suhu tubuh biasanya termometer klinis di letakkan di ketiak atau di mulut sekitar 2 menit. Biasanya tubuh manusia normal mempunyai suhu 37 derajat celcius.
4.      Termometer Six – Bellani
            Dinamakan akan six-bellani karena ditemukan oleh James Six dan Bellani yang biasa digunakan untuk para pengamat cuaca sebagai mengukur suhu tinggi dan rendah pada jangka waktu yang sudah di tetapkan. Selain itu juga digunakan untuk mengukur suhu di rumah kaca, rumah yang biasa digunakan untuk penelitian. Termometer ini juga mempunyai keunikan yang tidak dimiliki termometer lainnya, yaitu mempunyai 2 skala yaitu skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum di pipa kanan, sehingga suhu bisa di baca pada setiap pipa.
5.      Termometer Air Raksa
            Termometer air raksa banyak digunakan di laboratorium. Tetapi termometer ini juga dapat digunakan dalam rumah tangga, untuk mengukur suhu tubuh, suhu ruangan, ataupun suhu air dan zat-zat lainnya.
6.      Termometer Bimetal
            Bentuk termometer ini bulat, dan perputarannya pun seperti arah jam dinding. Makin tinggi suhu maka putaran keping bimetal semakin ke kanan. Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
7.      Termometer Termokopel
            Mampu mengukur suhu sekitar -100 derajat sampai 1500 derajat celcius. Termometer ini memiliki dua kawat yang mempunyai fungsi berbeda jika di hubungkan dengan amperemeter, yang biasa untuk mengukur kuat arus listrik.
8.      Termometer Platina
            Termometer ini biasa di gunakan oleh industri karna jangkauannya mampu mengukur suhu sampai 10000 derajat C. Ketika suhu naik, biasanya tekanan di platina juga naik karna bahan antar listriknya terbuat dari platina yang mampu menahan panas.
9.      Termometer Resistor
            Mampu mengukur suhu sekitar -250 derajat sampai 700 derajat. Termometer ini di gunakan untuk mencatat perubahan resistensi cairan yang ada di kawat platinum.
10.  Termometer Termistor
            Merupakan termometer non gelas yang mampu mengukur suhu sekitar -25 derajat celcius hingga 18 derajat celcius.
11.  Termometer Gas
            Termometer ini bisa mengukur suhu paling rendah sekitar -250 derajat sampai suhu tertinggi sekitar 1500 derajat. Dinamakan termometer gas karna bekerja sesuai dengan pemuaian gas hidrogen dan helium.



12.  Termometer Pirometer
Ini adalah termometer optis yang biasa di gunakan untuk mengukur jumlah pancaran radiasi per detik yang di pancarkan oleh benda yang mempunyai suhu tinggi hingga 3000 derajat celcius dan paling rendah sampai 500 derajat celcius.
13.  Termometer Inframerah
      Sama dengan termometer pirometer, termometer ini juga di gunakan dalam bidang optis. Cara kerjanya dengan mengarahkan termometer ini ke arah sinar inframerah sambil menekan tombol sampai menunjukkan angka tertinggi.






















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
            Alat – alat pengukur temperatur yaitu thermometer. Dimana termometer itu sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara.
            Jenis – jenis termometer ada banyak, diantaranya termometer laboratorium, termometer ruang, termometer klinis, termometer six-bellani, termometer air raksa, termometer bimetal, termometer termokopel, termometer platina, termometer hambatan, termometer resistor, termometer termistor, termometer tekanan gas, termometer pirometer, termometer inframerah, dan masih banyak lagi jenis termometer lainnya.
B.     Saran
            Makalah  yang saya buat ini masih kurang bagus, jadi saya berharap kepada siapa saja yang membacanya untuk melengkapi isi makalah ini, namun makalah tersebut dapat dijadikan sebuah referensi. Semoga isi makalah tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://planetinfo-zp.blogspot.com/2011/10/contoh-maklah-termometer.html
















Pertanyaan :
1.      Apakah pengertian dari temperatur ?
Jawab :
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.

2.      Apa saja alat – alat ukur pada temperatur ?
Jawab :
Alat – alat ukur pada temperature yaitu thermometer

3.      Apa saja satuan - satuan pada temperatur ?
Jawab :
Satuan – satuan pada temperature yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin, dan Rankine.

4.      Apakah pengertian dari termometer ?
Jawab :
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara.

5.      Apa saja jenis – jenis dari termometer ?
Jawab :
Jenis – jenis termometer ada banyak, diantaranya termometer laboratorium, termometer ruang, termometer klinis, termometer six-bellani, termometer air raksa, termometer bimetal, termometer termokopel, termometer platina, termometer hambatan, termometer resistor, termometer termistor, termometer tekanan gas, termometer pirometer, termometer inframerah, dan masih banyak lagi jenis termometer lainnya.

6.      Bagaimanakah cara kerja termometer laboratorium ?
Jawab :
Cara menggunakan termometer laboratorium yaitu : Ukur suhu objek benda yang akan diukur (misalnya : cairan). Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

7.      Apa saja kelebihan dan kekurangan termometer Six – Bellani ?
Jawab :
-    Kelebihan Termometer Six-Bellani
·   Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
·   Termasuk termometer khusus karena digunakan untuk mengatur suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat.
·   Menggunakan 2 skala, skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum di pipa kanan.
-    Kekurangan Termometer Six-Bellani
·   Pemakai harus berhati hati karena selesai dibaca suhunya, termometer harus dikibas dengan keras untuk mengembalikan fungsinya.
8.      Bagaimanakah cara menggunaka termometer air raksa ?
Jawab :
Cara menggunakan termometer air raksa yaitu :
a. Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di
bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
b.Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol.
c. Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer digital relatif lebih cepat.
d.                  Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
e. Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan pembersih beralkohol.
9.      Sebutkan macam-macam dari thermometer gas ?
Jawab :
Macam – macam dari thermometer gas, yaitu antara lain :
a.    Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
b.   Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
10.  Apakah fungsi dari termometer Inframerah ?
Jawab :

Termometer Inframerah berfungsi untuk Mengetahui suhu benda dengan menyinarkan inframerah ke benda tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar